Jumat, 28 Februari 2014

TATA-CARA SHALAT DHUHA..

Berikut ini tata cara melakukan sholat dhuha:

1. Berniat untuk melaksanakan shalat sunat Dhuha setiap 2 rakaat 1 salam. Niat tidaklah harus selalu dilafazkan, niat sudah dianggap cukup meski hanya di dalam hati...

2. Membaca surah Al-Fatihah ...

3. Membaca surah Asy-Syamsu (QS:91) pada rakaat pertama, atau cukup dengan membaca Qulya (QS:109) jika tidak hafal surah Asy-Syamsu itu ..

4. Membaca surah Adh-Dhuha (QS:93) pada rakaat kedua, atau cukup dengan membaca Qulhu (QS:112) jika tidak hafal surah Adh-Dhuha.

5. Rukuk, iktidal, sujud, duduk dua sujud, tasyahud dan salam adalah sama sebagaimana tata cara pelaksanaan shalat fardhu.

6. Menutup shalat Dhuha dengan berdoa. Inipun bukan sesuatu yang wajib, hanya saja berdoa adalah kebiasaan yang sangat baik dan dianjurkan sebagai tanda penghambaan kita kepada ALLAH.

Sebagaimana shalat sunat lainnya, Dhuha dikerjakan dengan 2 rakaat artinya pada setiap 2 rakaat harus diakhiri dengan 1 kali salam.

Adapun surah-surah yang dibaca itu tidak ada hadis yang mengaturnya melainkan sekedar ijtihad belaka, kecuali membaca Qulya dan Qulhu adalah sunnah Rasulullah, tetapi bukan untuk shalat Dhuha, melainkan shalat Fajr.

Kita tidak dibatasi membaca surah yang manapun yang kita sukai, karena semua Al-Qur’an adalah kebaikan.

Doa sesudah sholat dhuha pun tidak dibatasi, kita boleh berdoa apa saja asalkan bukan doa untuk keburukan. Dan Juga usahakan tuk menghafal Doa Sesudah Sholat Dhuha yang sudah terkenal ini ... karena doa ini dapat menarik rejeki dari segala penjuru .. insya Allah ..

ini doanya...

ALLAAHUMMA INNADH-DHUHAA ‘A DHUHAA ‘UKA - WAL BAHAA ‘A BAHAA ‘UKA – WAL JAMAALA JAMAALUKA – WAL QUWWATA QUWWATUKA – WALQUDRATA QUDRATUKA – WAL ‘ISHMATA ‘ISHMATUKA.

ALLAAHUMMA IN KAANA RIZQII FIS-SAMAA ‘I FA ANZILHU – WA IN KAANA FIL ARDI FA AKHRIJHU – WA IN KAANA MU’ASSARAN FA YASSIRHU – WA IN KAANA HARAAMAN FATHAHHIRHU – WA IN KAANA BA’IIDAN FA QARRIBHU,

BIHAQQI DHUHAA ‘IKA, WA BAHAA ‘IKA, WAJAMAALIKA, WA QUWWATIKA, WA QUDRATIKA. AATINII MAA ‘ATAITA ‘IBAADAKASH-SHAALIHIIN.

ARTINYA: ..

“Wahai ALLAH, bahwasanya waktu Dhuha itu waktu Dhuha-MU – dan kecantikan adalah kecantikan-MU – dan keindahan adalah keindahan-MU – dan kekuatan adalah kekuatan-MU – dan kekuasaan adalah kekuasaan-MU - dan perlindungan itu adalah perlindungan-MU.

Wahai ALLAH, jikalau rejekiku masih diatas langit, maka turunkanlah – Dan jikalau ada didalam bumi maka keluarkanlah – dan jikalau sukar maka mudahkanlah – dan jika haram maka sucikanlah - dan jikalau masih jauh maka dekatkanlah

Dengan berkat waktu Dhuha, keagungan, keindahan, kekuatan Dan
kekuasaan-MU ...

Limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan
kepada hamba-hambamu yang shaleh ...

Selamat mengamalkannya sahabat ...

Semoga kita dapat mengambil pengetahuan yang bermanfaat dan bernilai ibadah. .. AAMIIN ..

Ya ALLAH...
✔ Muliakanlah orang yang membaca status ini
✔ Entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid
✔ Lapangkanlah hatinya
✔ Bahagiakanlah keluarganya
✔ Luaskan rezekinya seluas lautan
✔ Mudahkan segala urusannya
✔ Kabulkan cita-citanya
✔ Jauhkan dari segala Musibah
✔ Jauhkan dari segala Penyakit,Fitnah,Prasangka Keji,Berkata Kasar dan Mungkar.
✔ Dan dekatkanlah jodoh mereka...

Aamiin ya Rabbal'alamin.

Kamis, 27 Februari 2014

PERLU DIKETAHUI.. MAKNA DIBALIK SEPERANGKAT ALAT SHALAT

Foto: ‎Assalaamu alaikum warahmatullaahi wabarkatuh...

PERLU DIKETAHUI....
MAKNA DIBALIK SEPERANGKAT ALAT SHALAT,,,

“Saya terima nikah dan kawinnya Nabila binti Ahmad dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan mushaf Al-Qur’an dibayar tunai!”

Sering kita dengar kata-kata ini ketika menghadiri akad nikah sesesorang. Bagi yang beragama Islam, pasti mas kawin berupa
peralatan sholat dan mushaf Al-Qur’an sudah menjadi sebuah keniscayaan. Apalagi di negara yang katanya mayoritas Islam ini,
aneh rasanya apabila ada seorang Muslim yang tidak menyertakan 2 mas kawin wajib itu dalam akad nikahnya.

Tapi sangat disayangkan, setelah akad nikah selesai, perlengkapan sholat yang dijadikan sebagai mahar terbungkus rapi di dalam lemari tak pernah tersentuh.

Tak jauh beda dengan mushaf Al-Qur’an yang dijadikan mas kawin tersimpan rapi di rak buku dan hampir berdebu. Dua barang yang dijadikan sebuah keniscayaan dalam mas kawin itu hanya menjadi pajangan usai ijab kabul.
Padahal ada makna spesial dibalik pemberian perlengkapan sholat dan mushaf Al-Qur’an sebagai mahar.

Ketika seorang mempelai pria mengucapkan ”Saya terima nikah dan kawinnya fulanah binti fulan dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan mushaf Al-Qur’an“, ada ’beban‘ baru yang dipikulnya.

Beban itu adalah sang suami berkewajiban untuk mengajarkan sholat kepada sang istri yang disimboli dengan
pemberian seperangkat alat sholat. Suami juga berkewajiban untuk menjaga sholat istrinya dengan terus mengingatkannya
dan membimbingnya supaya tidak melewatkan kewajiban yang satu ini.Karena sholat adalah amalan pertama kali yang akan dihisab pada yaumul hisab kelak.

Begitu pula dengan mas kawin berupa mushaf Al-Qur’an. 
Mungkin bagi sebagian orang dua mahar ini dianggap sebagai
mahar yang murah meriah dan mudah didapatkan di negara yang mayoritasnya muslim ini.

Tapi sebenarnya mahar mushaf Al-Qur’an adalah mahar termahal yang diberikan seorang suami kepada istrinya.Mengapa? Karena dengan memberikan mushaf Al-Qur’an, berarti suami wajib
untuk mengajarkan istrinya semua isi dari Al-Qur’an yang diberikannya kepada istri dari surat Al-Fatihah hingga surat An-Naas.

Suami berkewajiban untuk mengantarkan istrinya kepada akhlaqul qur’an. Suami juga berkewajiban untuk membawa keluarganya kepada kehidupan rumah tangga berdasarkan Al-Qur’an dan menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman kehidupan rumahtangganya. Bagaimana mahal banget kan mahar yang satu ini?!?

Sangat disayangkan ternyata realitas yang ada tidak demikian. Mushaf yang dulunya dibungkus rapi sebagai mahar itu tetap
terbungkus rapi dalam plastik bening bergambar hati yang kini tergeletak didalam buffet. Tak jauh berbeda dengan seperangkat alat sholat yang dulunya dibungkus rapi di dalam keranjang yang
dihiasi kertas berwarna-warni kemudian dibungkus dengan plastik bening yang juga bergambar hati itu tersimpan rapi disebelah mushaf Al-Qur’an. Dan dengan bangganya si empunya barang tersebut memamerkan kepada tamu yang hadir,
“Ini lho mahar yang dulu diberikan suami saya!”
Subhanallah...ga d bc aja bangga.

Tak jadi masalah apabila mahar yang diberikan itu sengaja disimpan, karena memiliki mushaf dan peralatan sholat lain.

Yang jadi masalah adalah ketika, seusai ijab kabul suami masa bodoh dengan janji yang dulu diucapkannya dan tidak mengindahkan ‘beban’ baru yang harus dipikulnya.

Seorang suami memiliki kewajiban untuk menjaga istri dan anak-anaknya dari api neraka, sebagaimana firman Allah
subhanahu wa ta’ala dalam surat At-Tahrim
ayat 6 :
ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﻗُﻮﺍ ﺃَﻧْﻔُﺴَﻜُﻢْ ﻭَﺃَﻫْﻠِﻴﻜُﻢْ ﻧَﺎﺭًﺍ …
”Hai orang-orang yang beriman, peliharalah
dirimu dan keluargamu dari api neraka...“

Adh-Dhahak berkata adalah kewajiban bagi seorang Muslim untuk mengajarkan keluarganya, kerabatnya, serta hamba sahaya yang dimilikinya apa-apa yang diwajibkan Allah dan apa-apa yang dilarang Allah. (Lihat Tafsir Al-Qur’an Al-’Azhim,
Ibnu Katsir)

Dalam kehidupan rumah tangga tanggungjawab ini diamanahkan kepada suami sebagai imam dalam keluarga. So... buat
para istri yang mendapatkan mahar seperangkat alat sholat dan mushaf Al-Qur’an tapi belum diajarkan isi dari Al-Qur’an,jangan ragu untuk menagihnya
kepada suami.

Sekalian mengingatkan suaminya, amanat yang mungkin
terlupakan oleh suami. Dan untuk para suami yang ketika akad nikah memberikan mahar seperangkat alat sholat dan mushaf
Al-Qur’an, dan belum memiliki andil dalam menjaga sholat istrinya dan mengajarkan isi Al-Qur’an yang diberikan, hayuu atuh
diajarkan istrinya.

Biar istrinya makin sholehah, dan keluarga sakinah, mawaddah,
warahmah, yang diimpikan bisa tercapai.

Lalu buat para calon istri dan suami, mulailah mempersiapkan bekal untuk berlayar dalam bahtera rumah tangga kehidupan.

Wallahu a’lam bishowwab..‎
“Saya terima nikah dan kawinnya Nabila binti Ahmad dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan mushaf Al-Qur’an dibayar tunai!”

Sering kita dengar kata-kata ini ketika menghadiri akad nikah sesesorang. Bagi yang beragama Islam, pasti mas kawin berupa
peralatan sholat dan mushaf Al-Qur’an sudah menjadi sebuah keniscayaan. Apalagi di negara yang katanya mayoritas Islam ini,
aneh rasanya apabila ada seorang Muslim yang tidak menyertakan 2 mas kawin wajib itu dalam akad nikahnya.

Tapi sangat disayangkan, setelah akad nikah selesai, perlengkapan sholat yang dijadikan sebagai mahar terbungkus rapi di dalam lemari tak pernah tersentuh.

Tak jauh beda dengan mushaf Al-Qur’an yang dijadikan mas kawin tersimpan rapi di rak buku dan hampir berdebu. Dua barang yang dijadikan sebuah keniscayaan dalam mas kawin itu hanya menjadi pajangan usai ijab kabul.
Padahal ada makna spesial dibalik pemberian perlengkapan sholat dan mushaf Al-Qur’an sebagai mahar.

Ketika seorang mempelai pria mengucapkan ”Saya terima nikah dan kawinnya fulanah binti fulan dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan mushaf Al-Qur’an“, ada ’beban‘ baru yang dipikulnya.

Beban itu adalah sang suami berkewajiban untuk mengajarkan sholat kepada sang istri yang disimboli dengan
pemberian seperangkat alat sholat. Suami juga berkewajiban untuk menjaga sholat istrinya dengan terus mengingatkannya
dan membimbingnya supaya tidak melewatkan kewajiban yang satu ini.Karena sholat adalah amalan pertama kali yang akan dihisab pada yaumul hisab kelak.

Begitu pula dengan mas kawin berupa mushaf Al-Qur’an.
Mungkin bagi sebagian orang dua mahar ini dianggap sebagai
mahar yang murah meriah dan mudah didapatkan di negara yang mayoritasnya muslim ini.

Tapi sebenarnya mahar mushaf Al-Qur’an adalah mahar termahal yang diberikan seorang suami kepada istrinya.Mengapa? Karena dengan memberikan mushaf Al-Qur’an, berarti suami wajib
untuk mengajarkan istrinya semua isi dari Al-Qur’an yang diberikannya kepada istri dari surat Al-Fatihah hingga surat An-Naas.

Suami berkewajiban untuk mengantarkan istrinya kepada akhlaqul qur’an. Suami juga berkewajiban untuk membawa keluarganya kepada kehidupan rumah tangga berdasarkan Al-Qur’an dan menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman kehidupan rumahtangganya. Bagaimana mahal banget kan mahar yang satu ini?!?

Sangat disayangkan ternyata realitas yang ada tidak demikian. Mushaf yang dulunya dibungkus rapi sebagai mahar itu tetap
terbungkus rapi dalam plastik bening bergambar hati yang kini tergeletak didalam buffet. Tak jauh berbeda dengan seperangkat alat sholat yang dulunya dibungkus rapi di dalam keranjang yang
dihiasi kertas berwarna-warni kemudian dibungkus dengan plastik bening yang juga bergambar hati itu tersimpan rapi disebelah mushaf Al-Qur’an. Dan dengan bangganya si empunya barang tersebut memamerkan kepada tamu yang hadir,
“Ini lho mahar yang dulu diberikan suami saya!”
Subhanallah...ga d bc aja bangga.

Tak jadi masalah apabila mahar yang diberikan itu sengaja disimpan, karena memiliki mushaf dan peralatan sholat lain.

Yang jadi masalah adalah ketika, seusai ijab kabul suami masa bodoh dengan janji yang dulu diucapkannya dan tidak mengindahkan ‘beban’ baru yang harus dipikulnya.

Seorang suami memiliki kewajiban untuk menjaga istri dan anak-anaknya dari api neraka, sebagaimana firman Allah
subhanahu wa ta’ala dalam surat At-Tahrim
ayat 6 :
ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﻗُﻮﺍ ﺃَﻧْﻔُﺴَﻜُﻢْ ﻭَﺃَﻫْﻠِﻴﻜُﻢْ ﻧَﺎﺭًﺍ …
”Hai orang-orang yang beriman, peliharalah
dirimu dan keluargamu dari api neraka...“

Adh-Dhahak berkata adalah kewajiban bagi seorang Muslim untuk mengajarkan keluarganya, kerabatnya, serta hamba sahaya yang dimilikinya apa-apa yang diwajibkan Allah dan apa-apa yang dilarang Allah. (Lihat Tafsir Al-Qur’an Al-’Azhim,
Ibnu Katsir)

Dalam kehidupan rumah tangga tanggungjawab ini diamanahkan kepada suami sebagai imam dalam keluarga. So... buat
para istri yang mendapatkan mahar seperangkat alat sholat dan mushaf Al-Qur’an tapi belum diajarkan isi dari Al-Qur’an,jangan ragu untuk menagihnya
kepada suami.

Sekalian mengingatkan suaminya, amanat yang mungkin
terlupakan oleh suami. Dan untuk para suami yang ketika akad nikah memberikan mahar seperangkat alat sholat dan mushaf
Al-Qur’an, dan belum memiliki andil dalam menjaga sholat istrinya dan mengajarkan isi Al-Qur’an yang diberikan, hayuu atuh
diajarkan istrinya.

Biar istrinya makin sholehah, dan keluarga sakinah, mawaddah,
warahmah, yang diimpikan bisa tercapai.

Lalu buat para calon istri dan suami, mulailah mempersiapkan bekal untuk berlayar dalam bahtera rumah tangga kehidupan.

Wallahu a’lam bishowwab..


Rabu, 26 Februari 2014

3 Rahasia KEMATIAN

- Rahasia WAKTU...
- Rahasia TEMPAT...
- Rahasia CARA...

Kita tidak pernah tau KAPAN, DIMANA DAN BAGAIMANA CARANYA KITA MATI.
Allah merahasiakanya agar kita selalu siap setiap saat.

Jangan menunda amal ibadah..
Jangan menunda tobat..
Jangan menunda perbaikan diri..

Jangan main-main dengan maksiat !
Jangan sia-siakan mereka orang yang kita CINTAI.

Semoga diakhir hayat kita HUSNUL KHOTIMAH..
Mati dalam keadaan suci dari DOSA.
Yaa Allah,,,
Ringankanlah lisan kami mengucapkan LAA ILAAHA ILLALLAAH saat SAKRATUL MAUT...
Aamiin..

Selasa, 25 Februari 2014

GODAAN SETAN YANG HARUS DIWASPADAI

1. Setan itu selalu menggoda manusia untuk memikirkan angan-angan indah yang bisa dijangkau panca indra, karena apa yang diinginkannya adalah agar manusia lalai beribadah.

2. Setan itu menggoda manusia agar tidak mau mengakui keterlibatan ALLAH dalam urusan rizki sehingga manusia selalu merasakan kesusahan saat ia bekerja.

3. Setan ingin bahwa manusia bekerja dengan hati penuh kesusahan, banyaknya kebutuhan hidup dan persaingan dalam mencari rizki.

4. Setan memerlihatkan kepada orang keburukan orang lain agar mereka tidak mau saling tolong-menolong satu sama lain.

5. Setan selalu berusaha memasukkan sugesti negatif ke dalam hati orang beriman agar merasakan kesusahan.

6. Setan memerlihatkan banyaknya kebutuhan hidup anda agar anda selalu merasa kekurangan.

7. Setan menanam benih kebencian dalam kesadaran manusia agar satu sama lain saling bermusuhan dalam kehdupan duniawi ini.

8. Saat setan menguasai kesadaran manusia maka pikiran akan memandang keburukan sebagai kebaikan.

9. Setan tidak mengajarkan manusia berpikir dengan benar tapi ia mengajarkan manusia agar selalu merasa benar.

Ya Allah,
Ampunilah semua dosa-dosa kami, baik sengaja atau pun tidak, berkahilah kami, rahmatilah kami, berikanlah kami hidayah-Mu agar kami senantiasa dekat kepada-Mu hingga akhir hayat.

Ya ALLAH...
✔ Muliakanlah orang yang membaca tausiah ini
✔ Entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid
✔ Lapangkanlah hatinya
✔ Bahagiakanlah keluarganya
✔ Luaskan rezekinya seluas lautan
✔ Mudahkan segala urusannya
✔ Kabulkan cita-citanya
✔ Jauhkan dari segala Musibah
✔ Jauhkan dari segala Penyakit,Fitnah,Prasangka Keji,Berkata Kasar dan Mungkar.
✔ Dan dekatkanlah jodoh mereka.

Aamiin Ya Rabbal'aalamiin

Senin, 24 Februari 2014

KABAR GEMBIRA BAGI PECANDU SHALAT DHUHA

  1. Foto: AAMIIN YA RABBIL"AALAMIIN


    9 GODAAN SETAN YANG HARUS DIWASPADAI

    1. Setan itu selalu menggoda manusia untuk memikirkan angan-angan indah yang bisa dijangkau panca indra, karena apa yang diinginkannya adalah agar manusia lalai beribadah.

    2. Setan itu menggoda manusia agar tidak mau mengakui keterlibatan ALLAH dalam urusan rizki sehingga manusia selalu merasakan kesusahan saat ia bekerja.

    3. Setan ingin bahwa manusia bekerja dengan hati penuh kesusahan, banyaknya kebutuhan hidup dan persaingan dalam mencari rizki.

    4. Setan memerlihatkan kepada orang keburukan orang lain agar mereka tidak mau saling tolong-menolong satu sama lain.

    5. Setan selalu berusaha memasukkan sugesti negatif ke dalam hati orang beriman agar merasakan kesusahan.

    6. Setan memerlihatkan banyaknya kebutuhan hidup anda agar anda selalu merasa kekurangan.

    7. Setan menanam benih kebencian dalam kesadaran manusia agar satu sama lain saling bermusuhan dalam kehdupan duniawi ini.

    8. Saat setan menguasai kesadaran manusia maka pikiran akan memandang keburukan sebagai kebaikan.

    9. Setan tidak mengajarkan manusia berpikir dengan benar tapi ia mengajarkan manusia agar selalu merasa benar.

    Ya Allah,
    Ampunilah semua dosa-dosa kami, baik sengaja atau pun tidak, berkahilah kami, rahmatilah kami, berikanlah kami hidayah-Mu agar kami senantiasa dekat kepada-Mu hingga akhir hayat.

    Ya ALLAH...
    ✔ Muliakanlah orang yang membaca tausiah ini
    ✔ Entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid
    ✔ Lapangkanlah hatinya
    ✔ Bahagiakanlah keluarganya
    ✔ Luaskan rezekinya seluas lautan
    ✔ Mudahkan segala urusannya
    ✔ Kabulkan cita-citanya
    ✔ Jauhkan dari segala Musibah
    ✔ Jauhkan dari segala Penyakit,Fitnah,Prasangka Keji,Berkata Kasar dan Mungkar.
    ✔ Dan dekatkanlah jodoh mereka.

    Aamiin Ya Rabbal'aalamiin

Minggu, 23 Februari 2014

Arti Sebuah Kerinduan

Aku rindu akan keramahan
yang kau tawarkan dengan kedamaian
bagai ombak yang berbuih rindu
terhempas kepantai membawa pesan

makna hidup apa yang kau cari

jika semua sudah ada di genggaman
apa semua telah hilang di hutan belantara
sehingga butuh waktu untuk menjajaki
jejak yang tak berpijak

ada beribu makna di depan mata ...

yang tak dapat terbaca
walau berbaur dengan bunga
di taman yang luas tetap tak dapat di jamah

namun akan ku jamah

dengan kedamaian dan kujemput
dengan keramahan dan kuletakkan
di hati